Tuesday, May 14, 2013

Bapak Taksonomi Modern

CAROLUS LINNAEUS (1707-1778)
Mungkin masih ada yang ingat dengan nama Oriza sativa sebagai nama lain dari padi yang biasa kita makan sehari-hari dalam bentuk nasi. Atau Durio zybetinus yang tak lain adalah buah durian yang banyak digemari orang. Pemberian nama dalam bahasa latin atau yunani tersebut merupakan sebuah sistem penamaan organisme atau makhluk hidup yang disebut binomial nomenklatur.

Sistem ini masih dipakai di sekolah-sekolah dan dunia keilmuan hingga sekarang. Nama yang pertama merupakan genus dari spesies tersebut dan nama yang kedua adalah spesies organisme tersebut. Genus ditulis dengan huruf besar, spesies dengan huruf kecil. Dan keduanya ditulis dengan garis bawah atau huruf miring.

Siapakah yang membuat sistem tersebut pertama kali? Dia adalah Carolus Linnaeus atau Carl von Linné, seorang ilmuwan asal Swedia yang meletakkan dasar tatanama biologi yang dikenal sebagai bapak taksonomi modern dan juga sebagai bapak ekologi modern, ia merupakan ahli botani yang dihormati pada masanya. Carolus Linnaeus lahir di Paroki Stenbrohult, sekarang masuk wilayah administrasi Almhult, di bagian selatan Swedia pada tanggal 23 Mei 1707. Dari Situs Wikipedia menyebutkan, ayahnya bernama Nils Ingemarrson Linnaeus dan ibunya bernama Christina Brodersonia.

Sejak kecil, ia diajarkan untuk menjadi seorang anggota gereja yang setia sebagaimana ayah dan kakek dari ibunya. Namun ia kurang semangat mengikuti kegiatan tersebut. Ketertarikannya dalam studi botani sempat membuat seorang dokter dari kotanya terpesona. Ia pun kemudian dikirim untuk belajar di Universitas Lund, lalu pindah ke Universitas Uppsala setahun kemudian.

Klasifikasi tumbuhan oleh 
Carolus Linnaeus,. (Gambar dari:
http://the-history-notes.blogspot.com/)
Pada masa-masa itu, ia berkeyakinan bahwa dalam benang sari dan putik bunga terkandung dasar-dasar klasifikasi tumbuhan. Oleh karena itu, ia menuliskan sebuah makalah singkat pada suatu mata kuliah yang berhasil membuatnya menjadi pembantu profesor. Tahun 1732, Badan Akademik Ilmu Pengetahuan Alam di Uppsala membiayai ekspedisinya untuk meneliti Laplandia. Hasilnya adalah tulisan berjudul Flora Laponica yang dicetak tahun 1737.

Pada tahun 1735, ia pindah ke Belanda, dan di sana ia mendapatkan gelar dokter dari Universitas Harderwijk. Gelar ini merupakan satu-satunya gelar akademik yang berhasil didapatkan Linnaeus. Ia memperolehnya hanya dalam waktu enam hari, termasuk tiga hari mencetak catatan-catatan botaninya dalam bahasa latin.

Pada tahun itu pula, Linnaeus menemukan sistem penamaan makhluk hidup atau binomial nomenklatur. Penyusunan sistem tersebut menggunakan bahasa latin atau Yunani karena bahasa-bahasa tersebut banyak dipakai di sekolah-sekolah dan lembaga akademik pada saat itu.

Pada tahun 1739, Linnaeus menikah dengan Sara Elisabeth Morea di Stockholm. Ia pun diangkat sebagai profesor dalam bidang kedokteran di Universitas Uppsala pada tahun 1741 dan pindah ke sana. Tetapi tak berapa lama kemudian ia beralih menjadi profesor di bidang botani.

Pada tahun 1757, ia mendapat gelar kebangsawanan atau "von" dari Raja Swedia Adolf Fredrik sehingga dapat menggunakan nama Carl von Linne. Di Belanda, ia bertemu dengan ahli botani Jan Frederik Gronovius dan memperlihatkan rancangan makalahnya mengenai taksonomi yang berjudul System Naturae.

Linnaeus meneruskan kerja dalam sistem klasifikasi serta memperluas pula pada kerajaan (Regnum) Hewan dan Kerajaan Mineral. Sistem penamaan Linnaeus mengklasifikasikan alam dalam hierarki atau tingkatan-tingkatan, dimulai dengan tiga Kerajaan.

Kerajaan dibagi ke dalam kelas, dan masing-masing kelas terbagi dalam ordo yang dibagi lagi dalam genera (bentuk tunggal genus), yang kemudian dibagi lagi dalam spesies. Di bawah tingkatan spesies, Linnaeus kadang menyebutkan takson yang tidak diberinya nama, atau untuk tumbuhan sekarang ini dinamai varietas. Meskipun sistem binomial nomenklatur dikembangkan oleh Bauhin bersaudara, Linnaeus dapat dikatakan sebagai pelopornya.

Oleh karena itu, penamaan organisme olehnya dikenal dengan sebagai Taksonomi Linnaeus. Ia menamai taksa dengan sesuatu yang mengena pada ciri khusus taksa tersebut. Contoh, kelompok mamalia dinamai berdasarkan kelenjar susu (mamae) karena salah satu definisi karakteristik mamalia adalah bahwa mereka merawat bayinya.

Linnaeus di akhir hidupnya banyak menderita sakit seperti encok dan sakit gigi. Bahkan ia dua kali terkena serangan stroke yakni pada tahun 1774 dan 1776. Karena stroke tersebut, ia kehilangan fungsi bagian tubuh sebelah kanannya. Bapak taksonomi modern ini meninggal dunia pada tanggal 10 Januari 1778 pada suatu upacara di Katedral Uppsala. Ia pun kemudian dimakamkan di katedral tersebut. *** [EKA | DARI BERBAGAI SUMBER | FEBY SYARIFAH | PIKIRAN RAKYAT 25042013]
Note: This blog can be accessed via your smart phone.Enhanced by Zemanta

No comments:

Post a Comment