Saturday, March 23, 2013

Penulis "Geology of Indonesia"

RW. van BEMMELEN (1904-1983)
Reinout Willem van Bemmelen, namanya banyak terdapat di buku-buku yang bercerita soal gunung api di Indonesia. Ia adalah seorang berkebangsaan Belanda yang lahir di Batavia-Indonesia tanggal 14 April 1904 dan wafat di Unterpirkach-Austria pada tanggal 19 November 1983. Van Bemmelen sangat tertarik dan mendalami struktur geologi Indonesia termasuk, geologi ekonomi, dan vulkanologi atau gunung-gunung api Indonesia.

RW van Bemmelen menghabiskan masa remajanya di Hindia Belanda. Ayahnya, Willem van Bemmelen adalah Direktur Pusat Penelitian Magnet dan Seismologi Pemerintah Hindia Belanda. Dari tahun 1920 hingga 1927, ia mengambil studi teknik pertambangan di Delft University di Netherland.

Di bawah asuhan gurunya, HA. Brouwer dan GAP. Molengraaff, van Bemmelen berhasil meraih gelar PhD pada tahun 1927 melalui studi tentang geologi pegunungan Cordillera Bettica di Spanyol. Kemudian ia mengambil kursus mengenai vulkanologi di Naples lalu bekerja menyurvei kondisi geologi Indonesia dan berhasil memetakan pulau Jawa dan Sumatra.

Dari tahun 1933 hingga 1935, van Bemmelen belajar mengenai ilmu tanah atau pedologi di Universitas Teknik Vienna. Setelah itu, ia kembali ke Indonesia (Pulau Jawa) untuk melanjutkan penelitiannya. Ketertarikan utama van Bemmelen adalah terhadap vulkanologi khususnya mengenai magma dan batuan piroklastik. Ia juga tertarik pada struktur geologi dan tektonik khususnya tektonik geser. Dia juga melakukan penelitian terhadap Gunung Merapi pada tahun 1930 mulai dari pos vulkanologi di Babadan hingga bagian utara lereng barat gunung tersebut.

Saat Jepang berhasil menduduki wilayah kekuasaan Belanda di Indonesia pada Perang Dunia kedua, van Bemmelen dan istrinya menghabiskan tiga tahun kehidupan mereka di kamp tahanan. Ia adalah segelintir kaum profesional yang diizinkan Jepang untuk melanjutkan kerja penelitiannya.

Di masa itu, van Bemmelen mengelola upaya penerbitan isu survei vulkanologi Hindia Belanda dan berhasil mempublikasikan pada tahun 1943. Saat perang berakhir, van Bemmelen dan keluarganya pindah ke Belanda dan tinggal di Den Haag. Pemerintah Belanda pun menugaskan van Bemmelen untuk mengumpulkan kembali semua informasi geologi dari Kepulauan Indonesia. Dan ia telah merangkum semua informasi tersebut dalam manuskrip yang hancur saat perang berlangsung. Manuskrip tersebut dipercayakan kepada asistennya yang kemudian membawanya ke Yogyakarta.
Fisiografis Pulau Jawa dan Madura oleh RW van Bemmelen. (Gambar dari: http://novianto-geophysicist.blogspot.com/)
Saat hubungan diplomatik antara Belanda dan Indonesia mulai terjalin, manuskrip tersebut dikembalikan kepada van Bemmelen. Setelah Indonesia merdeka, ia diperbolehkan untuk memproduksi dokumen-dokumen yang sama, dan pada tahun 1949, sebuah buku berjudul The Geology of Indonesia kemudian dipublikasikan.

Mengenai GunungTangkubanparahu, van Bemmelen di antaranya menyebutkan bahwa dulu ada Gunung Purba yang disebut Gunung Sunda. Gunung ini kemudian runtuh, dan membentuk suatu kaldera, kawah besar yang berukuran 5 hingga 10 km, yang di tengahnya lahir Gunung Tangkubanparahu. Kejadian ini diperkirakan van Bemmelen terjadi sekitar 11,000 tahun yang lalu.

Pada tahun 1950, van Bemmelen menjadi profesor di Universitas Utrecht. Bersama dengan MG Rutten dia memulai penelitian vulkanologi dan paleomagnetisme di Islandia. van Bemmelen juga mengawasi tujuh disertasi terkait tektonik di Pegunungan Alpen Italia dan beberapa disertasi terkait hidrologi. Ia sendiri merupakan profesor atau Guru Besar di Bidang Geologi Ekonomi.

RW. van Bemmelen juga dikenal dengan penjelasannya mengenai jalur orogen yang merupakan produk dari pergerakan lempeng lithosfer. Dalam bukunya, Mountain Building, ia mendalilkan teori baru yakni teori undasi.

Buku The Geology of Indonesia masih tetap dianggap sebagai bahan baku bagi mereka yang mendalami geologi dan geologi ekonomi di dunia ini. Buku tersebut juga terbit terjemahannya dalam bahasa Rusia. Sumbangannya pada pengetahuan geologi ternyata kelihatan dari mengalirnya berbagai artikel, sedangkan pada banyak kongres van Bemmelen telah mengungkapkan sejumlah problema geologi.

Teori Undasi, adalah teori yang tidak dapat dipisahkan dari namanya. Tektogenesa sekunder yang dipengaruhi gaya berat yang erat hubungannya dengan ini telah melibatkan banyak ahli geologi, terutama di bagian yang berbahasa Inggris. Ini menghasilkan suatu tempat terkemuka baginya dalam dunia kepustakaan geologi.

Pada tahun 1970 pemimpin Koninklijk Nederlandsch Geologisch Mijnbouwkundig Genootschap, Raad van Bestuur, menganugerahkan Pening van Waterschoot van der Gracht, setelah mendengar dan berdasarkan pertimbangan bahwa, Prof Dr Ir RW van Bemmelen dengan pemikiran geologinya yang orisinil dan berani telah memberikan sumbangan penting pada ilmu tentang bumi di Negeri Belanda.

Pemikiran geotektonikanya yang diabadikan dalam banyak penerbitan menjadi sangat terkenal dalam dunia Internasional. Geology of Indonesia merupakan karya standar yang setelah lebih dari 20 tahun tetap tidak berkurang nilainya. Semangatnya terhadap geologi dan perhatiannya yang dalam terhadap manusia, yang bekerja di bawah bimbingannya memberi inspirasi kepada para muridnya, yang sambil menyebar di seluruh dunia, memperkenalkan pemikiran geologi Negeri Belanda.

RW van Bemmelen pun pensiun pada tahun 1969. Setelah istrinya meninggal dunia pada tahun 1983, ia pindah ke Austria dan meninggal di sana tak lama setelah kepindahannya. *** [EKA | FROM VARIOUS SOURCES | FEBY SYARIFAH | PIKIRAN RAKYAT 14032013]
Note: This blog can be accessed via your smart phone.Enhanced by Zemanta

No comments:

Post a Comment