THEODOR ESCHERICH (1857 -1911)
Theodor Escherich adalah seorang dokter spesialis anak berkebangsaan Jerman-Austria yang pertama kali mengidentifikasi bakteri Escherichia coli. Bakteri itu ia temukan pada tahun 1885 ketika meneliti penyebab penyakit usus parah yang menimpa anak-anak di negaranya.
Dari sampel kotoran anak-anak yang sakit, Theodor menemukan mikroba berbentuk lonjong yang berkembang dengan cepat. Ia menamakannya sebagai Bacillus Communis Coli. Setelah Theodor meninggal dunia pada 1911, genus bakteri ini kemudian dinamakan Escherichia coli atau dikenal sebagai E-coli, mengambil dari nama belakangnya Escherich.
Theodor lahir pada tanggal 29 November 1857 di Ansbach, Kerajaan Bavaria-Jerman dan wafat pada tanggal 15 Februari 1911 di Vienna-Austria. Ia merupakan anak bungsu dari Dr Ferdinand Escherich (1810-1880), seorang anggota dewan distrik kesehatan, dan Maria Sophie Frederike von Stromer yang merupakan putri seorang kolonel tentara Bavaria. Maria Sophie adalah istri kedua Dr Ferdinand Escherich.
Ibu Theodor itu meninggal dunia ketika ia berusia 5 tahun. Kemudian keluarganya pindah ke Wirzburg, Jerman dan Dr Ferdinand pun menikah lagl Theodor kecil dikenal sebagai anak yang nakal atau jahil. Pada umur 12 tahun, ia dikirim ke sekolah asrama Stella Matutina di Feldkirch, Austria selama tiga tahun.
Setelah menyelesaikan pendidikan dasar dan enam bulan layanan militer di Strasbourg, Austria, Escherich memulai studi medis di Wirzburg pada tahun 1876 dan kemudian melanjutkan studinya di beberapa pusat perawatan medis, termasuk di Strasbourg-Austria, serta Berlin, Munich, dan Kiel-Jerman. Ia juga merupakan profesor di Universitas Graz dan Vienna.
Pada tahun 1886, setelah melakukan penyelidikan di laboratorium secara intensif, Escherich menerbitkan sebuah monograf terkait hubungan bakteri usus dengan fisiologi pencernaan bayi. Karya ini, disajikan kepada Fakultas Kedokteran di Munchen dan diterbitkan di Stuttgart, dengan judul "Die Darmbakterien des Sauglings und ihre Beziehungen zur Physiologic der Verdauung" atau "Enterobacteria Bayi dan Hubungan Mereka dengan Fisiologi Pencernaan". Karyanya itu menjadi risalah habilitasi dan menetapkan dia sebagai ahli bakteri terkemuka di bidang pediatri.
Beliau menggambarkan organisme ini sebagai komunitas bakteri Coli dengan membangun segala perlengkapan patogenitasnya saluran pencernaan yang terinfeksi. E-coli berfungsi membusukkan sisa-sisa makanan yang melewati saluran usus besar manusia, memadatkannya hingga dikeluarkan dalam bentuk feses.
Anatomi bakteri E-Coli. (Gambar dari: http://www.indralayaradio.com/) |
Ukuran panjang sel E-coli rata-rata dua mikromejer, dengan volume sel sekitar 0,7 mikrometer kubik. E-coli hidup pada suhu di antara 20 derajat Celcius hingga sekitar 45 derajat Celcius. Dengan rentang suhu seperti itu, E-coli dapat tumbuh dengan baik di dalam saluran pencernaan manusia.
Bakteri E-coli dikenal sebagai pencemar perairan, yang harus dihilangkan bila ingin air yang kita minum layak untuk dikonsumsi. E-coli juga dikenal sebagai bakteri penyebab diare dan gangguan saluran pencernaan.
Kendati demikian, bakteri E-coli bisa juga memberi keuntungan bagi manusia dengan turut berperan dalam memproduksi vitamin K. Keberadaan E-coli sebagai flora usus malah menjadi penghalang tumbuhnya bakteri lain yang kemungkinan berbahaya untuk tumbuh di dalam usus.
Bahkan beberapa tahun belakangan, lewat kemajuan ilmu mikrobiologi dan rekayasa genetika, banyak potensi besar dari bakteri E-coli yang mulai terungkap. Sebagian besar potensi tersebut sangat bermanfaat bagi kelangsungan hidup umat manusia.
Karena pertumbuhannya yang sangat cepat dan penanganan yang sangat mudah, membuat E-coli menjadi bakteri pilihan untuk proses rekayasa genetika. Keberadaan rekayasa genetika di seluruh dunia tidak pernah terlepas dari E-coli, karena struktur DNA-nya yang sangat sederhana dan mudah untuk dimodifikasi. *** [EKA | FROM VARIOUS SOURCES | FEBY SYARIFAH | PIKIRAN RAKYAT 14022013]
Note: This blog can be accessed via your smart phone.
No comments:
Post a Comment