Tuesday, December 11, 2012

Kimiawan yang Menemukan Kain Nilon

WALLACE CAROTHERS (1896-1937) dan JULIAN HILL (1906-1996)
Wallace Carothers.
Pada 1930 di Amerika, perusahaan kimia memutuskan menciptakan bahan pengganti sutra. Mereka menyewa tim terdiri atas berbagai ahli kimia muda yang pintar untuk pekerjaan tersebut. Sambil bermain-main saat bosnya, Wallace Carothers tidak berada di tempat, para ilmuwan membuat serat yang sampai saat ini dikenal paling baik.

Wallace Carothers lahir pada tahun 1896, di Amerika. Seperti ayahnya adalah seorang guru ia tertarik dalam studi. Karena dia adalah seorang mahasiswa pintar yang pernah menjadi ketua jurusan kimia sebelum dia lulus. Wallace menyelesaikan MSc dalam Kimia pada tahun 1921. Setelah itu ia bergabung sebagai dosen kimia di Universitas Harvard.

Julian Hill.
Karena dia sangat tertarik untuk melakukan eksperimen, maka sambil menyelesaikan PhD dan melakukan percobaan setelah itu ia mendapat gelar doktor pada tahun 1924. Sebagai seorang profesor di Universitas Harvard, Amerika, dia mempelajari struktur plastik sampai perusahaan kimia raksasa, DuPont mempekerjakannya pada 1928.

DuPont menginginkan Carothers membuat bahan yang dapat mengganti sutra. Serat yang baik dan mahal ini dipintal oleh ulat sutra asal Cina. Carothers membuat rancangan kerja dan menyewa delapan pekerja untuk membantunya.

Bertahun-tahun setelah eksperimen yang melelahkan, Julian Hill sangat berhati-hati saat dia mengambil benang pertama dari tabung reaksi yang berisi zat lengket. Kemudian, dilanjutkan dengan proses penarikan dan peregangan nilon yang bertujuan menguji kekuatan plastik tersebut.

Di bawah pengawasan dari pemimpinnya, tim ini menciptakan polimer, yaitu plastik dengan struktur seperti rantai yang membuatnya sangat kuat. Terobosan pertama mereka adalah neoprena, salah satu jenis karet sintetis.

Berita tentang Nylon dan Stocking. 
(Gambar dari: http://www.dollhousebettie.com/)
Beberapa minggu kemudian, mereka membuat plastik lain yang sangat menjanjikan, yaitu polimer 3-16. Carothers menginstruksikan seorang asistennya, Julian Hill (1904-1996) agar melakukan sebagian besar penelitian polimer 3-16.

Polimer seperti nilon dibuat dari bahan kimia organik, yaitu bahan yang berasal dari makhluk hidup. Tekanan dan pemanasan bahan tersebut mengubah struktur kimianya, dari cairan dan gas menjadi padatan yang kuat. Jika dapat melihat isi polimer, kita dapat mengetahui bahwa atom-atom tersusun dalam bentuk rantai panjang yang elastis.

Suatu hari pada 1930, saat Carothers keluar dari laboratorium, Hill memasukkan batang pengaduk ke gelas kimia yang berisi plastik putih yang lengket dan akhirnya dia dapat menarik keluar sehelai benang. Benang plastik tersebut sangat elastis dan kuat sehingga Hill dan rekan kerjanya menguji elatisitas plastik itu dengan permainan tarik tambang untuk melihat seberapa jauh mereka dapat menariknya. Hal yang mengagumkan adalah semakin mereka menarik benang plastik tersebut, benang tersebut semakin kuat.

Benang nilon. (Gambar dari: 
http://www.sritweets.com/)

Nilon pertama yang dibuat mudah berkerut, tetapi para wanita tidak peduli karena mereka lebih kuat daripada sutra. DuPont tidak dapat memperbanyak nilon tersebut dengan cepat, orang yang belanja berebut untuk mendapatkan beberapa pasang nilon yang tersisa. Benang-benang plastik ini seelastis kain sutra serta dapat dibuat dari minyak, air, dan udara tanpa bantuan ulat.

Polimer 3-16 ternyata tidak cocok sebagai bahan pembuat pakaian. Bahan ini meleleh ketika disetrika. Carothers dan timnya meneliti kembali selama empat tahun untuk mencari cara lain membuat serat kain plastik.

Sayangnya, tindakan ini tidak berhasil dan mereka kembali meneliti polimer 3-16. Dengan menyempurnakan formulanya, pada 1934 mereka membuat sutra tiruan yang diinginkan DuPont. Setelah penelitian lima tahun berikutnya, semua pabrik mampu memproduksi dalam jumlah besar bahan yang dinamakan nilon tersebut. *** [EDI WARSIDI | PIKIRAN RAKYAT 22112012]
Note: This blog can be accessed via your smart phone.Enhanced by Zemanta

No comments:

Post a Comment