ROBERT WATSON-WATT (1892-1973)
Robert Watson-Watt lahir pada tanggal 13 April 1892 di Brechin, Skotlandia. Watson-Watt masih keturunan James Watt, seorang insinyur terkenal dan penemu mesin uap. Setelah menempuh pendidikan di Damacre Primary School dan Brechin High School, Watson-Watt melanjutkan kuliah di University College, Dundee (sekarang bernama University of Dundee). Dia lulus dengan gelar BSc (bachelor of science) di bidang teknik pada 1912.
Pada 1915, Watson-Watt berprofesi sebagai ahli meteorologi di Royal Aircraft Factory di Farnborough. Di tempat tersebut dia mengaplikasikan pengetahuan radio yang sudah dimiliki sebelumnya dan ide menggunakan radio untuk mendeteksi badai guntur.
Riset pertama Watson-Watt adalah menggunakan radio gelombang pendek untuk mendeteksi lokasi badai guntur. Petir menimbulkan sinyal radio ketika berionisasi di udara, dan dia berencana mendeteksi sinyal ini sehingga didapatkan informasi yang berguna bagi para pilot pesawat akan bahaya badai guntur yang mendekati pesawat.
Riset pertama Watson-Watt berjalan sukses. Alat buatannya dapat bekerja mendeteksi sinyal dalam jarak lebih jauh. Namun, muncul dua masalah yang harus diatasi. Masalah pertama adalah penentuan lokasi sinyal dan juga arah badai. Masalah ini kemudian diatasi dengan menggunakan antena terarah yang dapat diatur secara manual untuk memaksimalkan dan meminimalkan sinyal, sehingga lokasi badai dapat ditentukan. Ketika permasalahan tersebut diatasi, muncul satu masalah lainnya, yaitu sinyal yang terlihat cepat menghilang. Masalah kedua ini diatasi dengan menggunakan sebuah osiloskop sinar katoda yarig mengandung fosfor ketahanan lama.
Pada 1934, Kementerian Angkatan Udara Inggris membentuk komite yang dipimpin oleh Sir Henry Tizard untuk meningkatkan pertahanan udara Britania. Selama Perang Dunia I, Jerman menggunakan Zeppelin sebagai pengebom wilayah London dan kota-kota lainnya. Hal tersebut membuat pertahanan Britania harus berjuang keras. Sejak saat itu kemampuan pesawat tempur Britania terus-menerus ditingkatkan untuk menghadang serangan musuh dari udara. Namun dengan keterbatasan waktu menjelajah, sebuah pesawat tempur memerlukan kemampuan ekstra untuk tetap mengudara. Oleh karena itu, solusi yang masuk akal harus segera muncul.
Pada 12 Februari 1935, Watson-Watt mengirim laporan rahasia tentang pengajuan suatu sistem berjudul "Detection and Location of Aircraft by Radio Methods" ("Mendeteksi dan Menentukan Lokasi Pesawat dengan Menggunakan Metode Radio") kepada Kementerian Angkatan Udara Inggris. Konsep yang diajukan Watson-Watt tersebut jelas potensinya untuk pertahanan udara. Metode radio yang digunakan untuk mendeteksi dan menentukan lokasi pesawat di udara adalah hasil pengembangan dari sistem pendeteksi badai guntur yang telah dibuat sebelumnya oleh Watson-Watt. Dia menamai metode pendeteksian pesawat tersebut range and direction finding (RDF), yang kemudian metode tersebut menjadi lebih dikenal dengan nama radio detection and ranging (radar).
Sir Robert Watson-Watt dengan perangkat radar asli yang dibuat di Ditton Park, Inggris pada tahun 1935. Perangkat ini sekarang berada di London Science Museum. (Picture from: http://www.wdc.rl.ac.uk/) |
Radar berarti mendeteksi keberadaan, letak, dan arah gerak benda-benda seperti pesawat dan kapal di kejauhan melalui kemampuan benda tersebut untuk memantulkan seberkas radiasi elektromagnetik dengan panjang gelombang beberapa sentimeter. Radar terdiri dari pemancar yang menghasilkan radiasi frekuensi radio, yang dipancarkan pada antena yang dapat dipindah-pindahkan. Bila berkas radiasi yang dipancarkan terganggu oleh suatu benda padat seperti pesawat, sebagian energi radiasi akan dipantulkan kembali ke antena. Sinyal yang diterima antena diteruskan ke bagian penerima. Di bagian penerima inilah sinyal tersebut diperkuat sehingga lokasi pesawat terdeteksi. Gema dari pantulan benda padat ditunjukkan oleh kenaikan mendadak pada keluaran (output) detektor yang tampak di layar osiloskop.
Setelah mendapat laporan dari Watson-Watt tentang potensi radar untuk mendeteksi dan menentukan lokasi pesawat, Kementerian Angkatan Udara Inggris merespons melalui pertanyaan tentang demonstrasi yang membuktikan bahwa gelombang-gelombang radio dapat dipantulkan oleh pesawat. Bukti tersebut segera ditampilkan melalui demonstrasi sekaligus uji coba pada 26 Februari 1935 dengan menggunakan dua antena penerima yang ditempatkan pada jarak sekitar sepuluh kilometer dari salah satu stasiun siaran gelombang pendek milik BBC di Daventry. Demonstrasi tersebut sukses. Pada beberapa kejadian, sinyal tampak jelas dari pesawat pengebom Handley Page Heyford yang terbang di sekitar tempat uji coba. Sebagai pengakuan atas keberhasilan tersebut, pada 2 April 1935 Watson-Watt menerima hak paten peranti radio untuk mendeteksi dan menentukan lokasi sebuah pesawat.
Robert Watson-Watt meninggal pada 5 Desember 1973 di Inverness, Skotlandia. Atas kontribusinya mengembangkan perangkat radar untuk pertahanan udara Britania Raya, Watson-Watt mendapat banyak penghargaan dari pemerintah Inggris. Selain itu, pemerintah Amerika Serikat juga memberi penghargaan kepada Watson-Watt atas jasanya membantu membangun sistem radar untuk pertahanan di wilayah udara Pearl Harbor ketika Perang Dunia II.*** [GUN GUN GUNAWAN | PIKIRAN RAKYAT 21062012]
Note: This blog can be accessed via your smart phone.