WILLEM JOHAN KOFF(1911-2009)
Willem Johan Koff adalah seorang pionir di bidang hemodialysis dan penelitian di bidang organ buatan. Dia lahir di Belanda dan mulai menemukan penemuan-penemuan baru untuk kasus gagal ginjal selama masa Perang Dunia Kedua. Pada tahun 1950 dia bermigrasi ke Amerika Serikat dan mendapatkan kewarganegaraan AS pada tahun 1955. Sejak tinggal di AS dia menerima berbagai penghargaan yang diakui banyak kalangan ilmuwan atas penemuan-penemuannya.
Koff mulai belajar ilmu kedokteran di Universitas Leiden, kemudian melanjutkan sebagai dokter dan peneliti ilmu pengobatan di Univesitas Groningen. Salah seorang pasiennya saat di Groningen adalah pemuda berusia 22 tahun yang mati secara perlahan akibat gagal ginjal. Pengalaman itu mendorong Koff untuk melakukan penelitian intensif untuk penggunaan fungsi ginjal buatan. Selama di bekerja di Groningen pula Koff memulai pengorganisasian bank darah di Eropa.
Selama Perang Dunia II, Koff tinggal di Kampen, tempat dia ikut aktif dalam gerakan perlawanan terhadap pasukan pendudukan Jerman. Di sela-sela aktivitas gerilyanya, Koff masih menyempatkan diri melakukan penelitian terhadap kasus gagal ginjal. Dia pun melakukan berbagai percobaan penggunaan fungsi ginjal buatan. Dia mulai melakukannya pada seorang pasien pada tahun 1943 dan pada 1945 untuk pertama kalinya dia berhasil menyelamatkan hidup seorang pasien dengan metode hemodialysis. Pada 1946 Koff meraih gelar PhD. dengan derajat summa cum laude pada bidang penggunaan fungsi ginjal buatan di Universitas Groningen. Hal itu menandai dimulainya perawatan hemodialysis yang berhasil menyelamatkan jutaan pasien yang menderita gagal ginjal akut.
Koff kemudian diakui sebagai Bapak Organ Tubuh Buatan dan disebut sebagai salah seorang ilmuwan paling penting di abad ke-21. Dia meraih lebih dari 12 gelar doktor kehormatan di berbagai universitas di dunia dan lebih dari 120 penghargaan internasional, di antaranya Harvey Prize (1972), AMA Scientific Achievement Award (1982), the Japan Prize (1986), the Albert Lasker Award for Clinical Medical Research (2002), dan the Russ Prize (2003).
Pada 1990, Life Magazine memasukkan Koff di daftar 100 Orang Paling Penting di Abad 20. Dia juga sempat menjadi nominator Hadiah Nobel untuk Kedokteran tahun 2003. Robert Jarvik, yang bekerja di laboratorium Koff di Universitas Utah pada 1971, menyebut Koff sebagai orang yang telah menginspirasinya untuk melakukan pencangkokan jantung buatan untuk pertama kalinya.
Koff wafat tiga hari setelah hari ulang tahunnya yang ke 98, pada 11 Februari 2009, di pusat perawatan di Philadelphia, AS. *** [ZAKY YAMANI | PIKIRAN RAKYAT 01032012]
Note: This blog can be accessed via your smart phone.
Willem Johan Koff adalah seorang pionir di bidang hemodialysis dan penelitian di bidang organ buatan. Dia lahir di Belanda dan mulai menemukan penemuan-penemuan baru untuk kasus gagal ginjal selama masa Perang Dunia Kedua. Pada tahun 1950 dia bermigrasi ke Amerika Serikat dan mendapatkan kewarganegaraan AS pada tahun 1955. Sejak tinggal di AS dia menerima berbagai penghargaan yang diakui banyak kalangan ilmuwan atas penemuan-penemuannya.
Koff mulai belajar ilmu kedokteran di Universitas Leiden, kemudian melanjutkan sebagai dokter dan peneliti ilmu pengobatan di Univesitas Groningen. Salah seorang pasiennya saat di Groningen adalah pemuda berusia 22 tahun yang mati secara perlahan akibat gagal ginjal. Pengalaman itu mendorong Koff untuk melakukan penelitian intensif untuk penggunaan fungsi ginjal buatan. Selama di bekerja di Groningen pula Koff memulai pengorganisasian bank darah di Eropa.
Selama Perang Dunia II, Koff tinggal di Kampen, tempat dia ikut aktif dalam gerakan perlawanan terhadap pasukan pendudukan Jerman. Di sela-sela aktivitas gerilyanya, Koff masih menyempatkan diri melakukan penelitian terhadap kasus gagal ginjal. Dia pun melakukan berbagai percobaan penggunaan fungsi ginjal buatan. Dia mulai melakukannya pada seorang pasien pada tahun 1943 dan pada 1945 untuk pertama kalinya dia berhasil menyelamatkan hidup seorang pasien dengan metode hemodialysis. Pada 1946 Koff meraih gelar PhD. dengan derajat summa cum laude pada bidang penggunaan fungsi ginjal buatan di Universitas Groningen. Hal itu menandai dimulainya perawatan hemodialysis yang berhasil menyelamatkan jutaan pasien yang menderita gagal ginjal akut.
Koff kemudian diakui sebagai Bapak Organ Tubuh Buatan dan disebut sebagai salah seorang ilmuwan paling penting di abad ke-21. Dia meraih lebih dari 12 gelar doktor kehormatan di berbagai universitas di dunia dan lebih dari 120 penghargaan internasional, di antaranya Harvey Prize (1972), AMA Scientific Achievement Award (1982), the Japan Prize (1986), the Albert Lasker Award for Clinical Medical Research (2002), dan the Russ Prize (2003).
Pada 1990, Life Magazine memasukkan Koff di daftar 100 Orang Paling Penting di Abad 20. Dia juga sempat menjadi nominator Hadiah Nobel untuk Kedokteran tahun 2003. Robert Jarvik, yang bekerja di laboratorium Koff di Universitas Utah pada 1971, menyebut Koff sebagai orang yang telah menginspirasinya untuk melakukan pencangkokan jantung buatan untuk pertama kalinya.
Koff wafat tiga hari setelah hari ulang tahunnya yang ke 98, pada 11 Februari 2009, di pusat perawatan di Philadelphia, AS. *** [ZAKY YAMANI | PIKIRAN RAKYAT 01032012]
No comments:
Post a Comment