LEO SZILARD (1898-1964)
Leo Szilard adalah ilmuwan yang pertama kali mengembangkan ide tentang reaksi nuklir berantai dan mengaplikasikannya ke dalam prinsip kerja reaktor nuklir. Bersama Enrico Fermi, ia merupakan pemegang paten reaktor nuklir pertama. Szilard yang berdarah Yahudi lahir tahun 1898 di Budapest. Ia merapakan anak bungsu dari tiga bersaudara. Ayahnya seorang insinyur teknik sipil. Sejak sekolah bakatnya dalam matematika dan fisika sudah tampak. Pola pikirnya sudah lebih matang dan dewasa dibandingkan anak-anak seusianya. Tahun 1916 ia menjadi pemenang kontes Eotvos, semacam perlombaan matematika nasional di Hongaria.
Ketika terjadi pergolakan politik yang memicu maraknya antisemitisme, ia meninggalkan Hongaria dan melanjutkan studinya di Institut Teknologi Berlin Charlottenburg. Di sana ia mempelajari fisika bersama ilmuwan-ilmuwan tersohor seperti Albert Einstein dan Max Planck. Disertasinya dalam bidang Termodinamika mendapat pujian dari Einstein dan dinobatkan menjadi salah satu disertasi terbaik di tempatnya belajar.
Tahun 1923, ia meraih gelar doktor fisika dari Universitas Humboldt, Berlin. Pada tahun itu pula, Szilard mematenkan temuannya yang pertama, yaitu sinar-X dengan sel sensitif. Penemuan selanjutnya adalah penyempurnaan lampu uap merkuri, yang pada saat itu merupakan lampu uap termodern. Tahun-tahun selanjutnya merupakan tahun kreatif bagi Szilard karena selain sibuk meneliti dan menghasilkan berbagai konsep teoretis, ia mematenkan lebih dari 45 temuan.
Ketika rezim Nazi berkuasa, Szilard pindah ke Inggris karena pada masa itu situasi negara tidak memberi iklim yang baik untuk melakukan penelitian. Di negeri ini Szilard melakukan penelitian transmutasi inti nuklir dan menemukan ide bahwa energi nuklir mungkin bisa didapat dengan cara menembakkan partikel atom agar dapat menembus inti atom dan membelahnya sehingga timbul energi dalam proses itu.
Memisahkan inti atom dengan menembakkan proton atau elektron tidak dimungkinkan karena atom memiliki proton dan elektron yang mengelilingi inti nuklirnya. Saat mendekati inti nuklir, proton atau elektron yang ditembakkan akan dibelokkan akibat gaya tolak-menolak yang terjadi antarmuatan sejenis. Satu-satunya jalan untuk membuat atom terbelah ialah dengan menggunakan partikel netral (neutron) yang baru saja ditemukan pada waktu itu (tahun 1933) oleh James Chadwick. Karena neutron tidak bermuatan, saat ditembakkan ke target inti nuklir tidak akan ditolak oleh partikel bermuatan di sekitar inti nuklir. Neutron akan menyebabkan inti nuklir goyah dan pada akhirnya membelah atom menjadi unsur-unsur yang lebih ringan namun bersifat radioaktif.
Ia berhasil mematenkan konsep reaksi fisi nuklir dengan neutron sebagai bahan bakarnya. Fisi nuklir merupakan reaksi nuklir, yaitu inti atom membelah dan menghasilkan neutron dan proton bebas (dalam bentuk sinar gamma) serta menghasilkan energi dalam prosesnya. Tahun 1936 konsep ini dipatenkan secara rahasia kepada Departemen Pertahanan Inggris.
Saat Perang Dunia ke-2 pecah pada tahun 1939, ia telah berada di Amerika dalam rangka penelitian lanjut. Pada tahun ini reaksi fisi nuklir bukan lagi sekadar teori karena telah dibuktikan secara eksperimen dengan menggunakan elemen Uranium.
Reaktor nuklir pertama dibangun pada 2 Desember 1942 dengan menggunakan prinsip fisi nuklir. Reaktor itu dibuat secara rahasia di basement lapangan squash di Universtas Columbia atas prakarsa Enrico Fermi dan Szilard.
Menyadari bahwa energi nuklir memiliki potensi untuk dijadikan senjata pemusnah massal dan khawatir Nazi membuat bom atom, Szilard memutuskan untuk membuat surat kepada Presiden Roosevelt dan meminta Albert Einstein menandatanganinya sehingga hal ini menjadi cikal-bakal pembentukan proyek dengan sandi Manhattan, suatu proyek yang berusaha menciptakan bom atom pertama di dunia. Ia memikirkan kemungkinan aplikasi dari persamaan E=mc2 yang ditemukan Albert Eistein pada tahun 1905, yang memiliki tafsiran bahwa sejumlah perubahan massa yang kecil dapat menghasilkan energi dalam jumlah teramat besar. *** [IQBAL PRAMADITA | PIKIRAN RAKYAT 05012012]
No comments:
Post a Comment