Thursday, December 22, 2011

Pemikir Roket ke Luar Angkasa

KONSTANTIN TSIOLKOVSKY (1857 - 1935)
Roket bukanlah barang baru. Sejak zaman dahulu, bangsa Cina telah menciptakan mercon yang mampu melesat ke udara hingga membentuk kembang api raksasa di angkasa. Pada masa perang, mercon berubah fungsi menjadi sarana peluncur panah api. Senjata itu digunakan tentara Cina untuk menghalau serangan bangsa Mongolia pada tahun 1232. Pada abad ke-19, para ilmuwan mulai memikirkan tentang kemampuan roket untuk membawa wahana dan manusia ke luar angkasa. Dari sekian banyak ilmuwan, adalah Konstantin Tsiolkovsky yang diakui oleh banyak ilmuwan sebagai pionir yang membuat teori dari berbagai aspek perjalanan antariksa oleh manusia dan propulsi roket.

Lahir pada 17 September 1857 di Desa Izhevskoye (sekarang masuk Distrik Spassky), Provinsi Ryazan, Rusia, dia merupakan putra dari pasangan Edward Tsiolkovsky, seorang patriot Polandia yang dideportasi ke Rusia, dan Maria Yumasheva, seorang perempuan berpendidikan dari Rusia.

Pada usia sembilan tahun, Konstantin mengalami gangguan pendengaran akibat penyakit infeksi bintik merah (scarlet fever). Oleh karena itu, dia tidak bisa mengikuti pendidikan formal. Namun, kehilangan pendengaran bukanlah hambatan baginya untuk belajar. Dia meraih pengetahuan secara otodidak dengan membaca berbagai buku di perpustakaan ayahnya.

Pada tahun 1873-1876 Konstantin tinggal di Moskow. Di sana dia menerima pendidikan pribadi dari Nikolai Fedorovitch Fedorov, seorang filsuf yang brilian dan penganut Russian Cosmism.

Ketika usia 17 tahun dan masih tinggal di Moskow, Konstantin mulai memimpikan tentang perjalanan ke luar angkasa menggunakan roket. Sebagian besar impiannya itu terinspirasi oleh novel-novel karya Jules Verne. Sejak saat itu pula Konstantin mulai memikirkan tentang masalah desain wahana ruang angkasa. Pemikiran besarnya tidak sebatas tentang kemampuan manusia pergi ke luar angkasa tetapi juga kemampuan manusia untuk tinggal di luar angkasa.

Pada tahun 1880-1892 Konstantin tinggal di Borovsk menjadi guru. Saat itu dia mulai melakukan penelitian ilmiah dengan membuat balon udara, mengkaji permasalahan perjalanan ke luar angkasa, dan mendalami aerodinamika. Ketika masih tinggal di Borovsk, Konstantin menyelesaikan sebuah tulisan berjudul Ruang Hampa (Free Space) pada tahun 1883. Dalam tulisan dia mempertimbangkan kemungkinan perjalanan ke luar angkasa menggunakan roket. Tulisan itu disertai dengan gambar wahana ruang angkasa yang ditenagai dengan jet reaktif.

Pada 28 Maret 1883 Konstantin mendemonstrasikan prinsip aksi reaksi melalui suatu percobaan. Dia mengompres gas ke dalam tong kecil hingga tekanan gas di dalamnya membesar. Setelah itu, tutup lubang kecil tong dibuka dan tong itu pun bergerak akibat dari tekanan gas yang keluar melalui lubang. Dia menemukan bahwa gerakan tong dapat diatur dengan mengubah-ubah tekanan gas yang dilepas dari tong itu.

Pada 1892-1935 Konstantin yang tinggal di Kaluga termasyhur dengan menerbitkan teori-teorinya tentang penerbangan antariksa dan Dia juga menulis Filosofi Kosmik.

Tahun 1903, Konstantin menyusun desain roket pertamanya menggunakan bahan bakar campuran oksigen cair dan hidrogen cair. Kedua bahan bercampur menjadi bahan peledak di ujung sempit tabung roket. Pembakaran bahan bakar yang telah bercampur itu akan menghasilkan gas termampatkan dan terpanaskan. Gas itu secara cepat mendingin dan merenggang di bagian tepi yang lebih lebar pada tabung atau di bagian ekor roket sehingga menghasilkan pembuangan gas atau semburan yang bisa memberikan gaya dorong dan meluncurkan roket dengan kecepatan relatif tinggi. Desain itu merupakan ramalan Konstantin dan tidak pernah benar-benar dibuat pada masa hidupnya.

Hingga akhir hidupnya, 19 September 1935, Konstantin tidak pernah menyaksikan desain motor roketnya terwujudkan, karena ketidakstabilan politik Rusia dan kekurangan sumber daya manusia. Namun, pemikiran roket multistage-nya telah diaplikasikan untuk meluncurkan wahana dan manusia ke luar angkasa pada era sekarang. Hingga saat ini tulisan-tulisan karya Konstantin Tsiolkovsky tetap dipelihara, terutama untuk merangsang pertumbuhan program roket dan ruang angkasa Rusia. *** [GUN GUN GUNAWAN | PIKIRAN RAKYAT 22122011]
Enhanced by Zemanta

No comments:

Post a Comment