NICK HOLONYAK Jr. (1928 - Sekarang)
Saat ini kita sudah tidak asing lagi dengan kehadiran LED (light emitting diode/dioda pemancar cahaya). Lampu kecil berwarna itu bisa ditemukan pada berbagai peralatan elektronik. Lebih dari itu, LED saat ini dikembangkan untuk menggantikan penerangan lampu pijar dan fluoresens di kantor dan rumah.
Penting untuk diketahui bahwa antara penemuan LED dan aplikasinya pada peralatan elektronik menempuh masa cukup lama. Berawal dari laporan pembuatan LED pertama di tahun 1927 oleh Oleg Vladimirovich Losev di Rusia. Beberapa dekade setelah penemuan itu tidak ada aplikasi LED pada alat elektronik. Hingga suatu masa muncul seorang ilmuwan yang mencoba menjadikan LED lebih bermanfaat bagi kita dan dapat diaplikasikan pada berbagai peralatan elektronik seperti sekarang ini. Ilmuwan yang telah berjasa tersebut adalah Dr. Nick Holonyak, Jr.
Nick Holonyak Jr. lahir pada 3 November 1928 di Zeigler, Illinois, Amerika Serikat. Orang tuanya adalah imigran Carpatho-Rusyn yang menetap di Illinois Selatan. Ayah Holonyak bekerja di pertambangan batu bara. Holonyak adalah anggota pertama dalam keluarganya yang menerima tipe sekolah formal tertentu.
Holonyak menjadi penduduk Illinois dan kuliah di University of Illinois. Dia meraih gelar B.S. (Bachelor of Science) teknik elektro pada tahun 1950, M.S. (Master of Science) dibidang teknik elektro pada tahun 1951, dan Ph.D. (Doctor of Philosophy) pada tahun 1954. Semua gelar tersebut didapatkan dari University of Illinois.
Setelah meraih gelar doktor, Holonyak bergabung di Bell Labs di Murray Hill, New Jersey. Kemudian dia dikontrak oleh Advanced Semiconductor Laboratory General Electric di Syracuse, New York, di mana dia bekerja sebagai ilmuwan konsultan peranti semikonduktor.
Pada tahun 1960, ketika masih bekerja di laboratorium General Electric, Holonyak mempelajari riset semikonduktor yang dapat membangkitkan cahaya. Dia meyakini bahwa teknologi semikonduktor memiliki pengaruh besar ketika orang-orang dapat benar-benar melihat hasil dari teknologi tersebut. Dia segera membuat terobosan di bidang material semikonduktor dengan menciptakan material semikonduktor yang dapat membangkitkan cahaya tampak. Holonyak berkata, "Saya ingin bekerja dalam spektrum cahaya tampak dimana mata manusia bisa melihat warna cahaya dalam spektrum tersebut."
Dia berusaha membuat LED yang bermanfaat bagi kehidupan manusia. Dengan menciptakan LED yang mampu memancarkan spektrum cahaya tampak maka LED bisa diaplikasikan dalam peralatan elektronik yang sering digunakan oleh manusia. Salah satu fungsi LED yang pertama kali terpikirkan adalah sebagai indikator peralatan elektronik. Indikator dalam hal ini bisa diartikan sebagai pemberi informasi bagi para pengguna alat elektronik.
Pada tahun 1962, ada tiga ilmuwan terkemuka yang bekerja secara terpisah membuat material pemancar cahaya. Ketiga ilmuwan tersebut adalah Robert Rediker di MIT, Nick Holonyak di laboratorium General Electric, dan Marshall Nathan di IBM. Robert Rediker dan Marshall Nathan bekerja dalam tataran pemancar cahaya inframerah dengan menggunakan difusi seng (Zn) ke dalam GaAs (galium arsenida) tipe-n. Sementara Holonyak GaAsP (galium arsenida fosfida) pemancar warna merah yang masuk spektrum cahaya tampak.
Holonyak menemukan sebuah metode untuk mempersatukan kristal-kristal galium, arsenik dan fosfor, yang mampu menampilkan panjang gelombang spektrum cahaya tampak. Dengan menggunakan paduan unsur-unsur tersebut, Holonyak berhasil menciptakan LED praktis pertama berupa LED merah. Temuan LED merah itu dilaporkan pada tahun 1962.
Dari paduan GaAsP itu pula Holonyak sukses membuat prototipe laser merah GaAsP yang selanjutnya digunakan dalam pemutar CD/DVD dan rangkaian frekuensi tinggi dalam telefon seluler. Paduan GaAsP yang dibuat Holonyak membuktikan bahwa paduan unsur golongan III-V dapat berfungsi. Unsur-unsur golongan itu ditemukan di semua LED performa tinggi dan laser saat ini.
Dari tulisan yang terbit pada Oktober 1962 tentang laser GaAsP, Holonyak menjadi terkenal sebagai "bapak LED", dimana LED didefinisikan sebagai pemancar cahaya tampak berdasarkan injeksi pembawa muatan minoritas dan rekombinasi radiatif pada pembawa muatan berlebih. Banyak rekan Holonyak yang menyatakan kepercayaannya bahwa Holonyak pantas mendapat hadiah Nobel atas temuan LED.
LED merah temuan Holonyak adalah LED komersial pertama. LED merah pertama tersebut mula-mula digunakan untuk mengganti lampu neon dan lampu pijar pada lampu indikator, kemudian digunakan sebagai display seven segment Pada mulanya alat-alat yang diutamakan menggunakan LED adalah peralatan mahal seperti peralatan uji coba di laboratorium, kemudian berlanjut pada televisi, radio, telefon, kalkulator, dan jam tangan. Meski demikian, hingga tahun 1968 LED merah harganya sangat mahal (dijual per unit seharga 200 dolar Amerika Serikat) dan masih sedikit digunakan pada peralatan elektronik. Monsatito Company merupakan organisasi pertama yang memroduksi LED merah secara massal di tahun 1968. Pada tahun 197O-an peranti LED sukses besar dikomersialkan dengan harga di bawah lima sen tiap unitnya oleh Fairchild Optoelectronics.
Dr. Nick Holonyak, Jr. sampai saat ini masih berinovasi dan mengawasi pelajar-pelajar lulusan College of Engineering, University of Illinois. Sebagian besar waktunya digunakan untuk meneliti.*** [ILHAM BUDIMAN|PIKIRAN RAKYAT 12052011]
No comments:
Post a Comment