Tuesday, June 14, 2011

Menguak Misteri "Maut Hitam"

ALEXANDRE YERSIN (1863-1943)
Pertengahan abad ke-14, wabah besar yang dikenal dengan maut hitam atau wabah hitam menggulung Eropa. Wabah sampar ini merenggut nyawa sepertiga hingga dua pertiga populasi Eropa dan berdampak serius pada struktur sosial Eropa. Orang Eropa kala itu masih percaya pada takhayul dan desas-desus. Desas-desus yang terhebat adalah bahwa Maut Hitam dikarenakan tangan kotor orang Yahudi. Satu cerita mengatakan, para agen Yahudi menyebar ke seluruh Eropa dengan membawa racun yang diramu dari daging kadal dan jantung orang-orang Kristen. Racun ini kemudian diteteskan ke dalam sumur dan mata air, dan wabah pun terjadi. Pada masa selanjutnya terjadi perdebatan mengenai apa sebenarnya penyebab Maut Hitam. Namun, baru pada Oktober 2010, satu tim peneliti internasional memastikan bahwa penyebab Maut Hitam adalah bakteri Yersinia pestis. Awalnya bakteri ini bernama Pasteurellapestis, tetapi untuk menghormati penemunya yang bernama Alexandre Emile Jean Yersin bakteri ini kemudian diberi nama Yersinia pestis. Yersin adalah seorang ahli bakteri dan dokter berdarah Prancis yang lahir di Vaud, Swiss, pada 1863. Yersin memperoleh pendidikan di Swiss, Jerman, dan Prancis. Pada 1886, ia bekerja di Laboratorium Louis Pasteur dan ikut terlibat dalam pengembangan serum antirabies. Pada 1889, Yersin bergabung dengan Institut Pasteur dan ikut membantu penemuan zat antiracun diphtheria. Di dorong keinginan untuk bertualang, pada 1890 Yersin menjadi dokter di wilayah koloni Prancis di Indocina. Pada 1894, atas permintaan pemerintah Prancis dan Institut Pasteur, Yersin pergi ke Hongkong untuk meneliti wabah yang terjadi di sana. Di sanalah, bersama seorang Jepang, Kitasato Shibasaburo. Yersin berhasil mengisolasi bakteri penyebab wabah yaitu bakteri Yersinia pestis. Setelah sempat kembali ke Paris untuk mengembangkan serum anti-wabah, pada 1895 Yersin pergi ke Nha Trang, Vietnam, untuk mendirikan cabang Institut Pasteur. Yersin juga ikut mendirikan sekolah kedokteran di Ha Noi pada 1902. Yersin ikut berkontribusi dalam industri karet Vietnam, dengan memperkenalkan pohon karet dari Brazil. Di Vietnam, Yersin juga ikut terlibat dalam pengembangan perkebunan kina yang menghasilkan obat untuk malaria. Orang Vietnam sangat menghormati Yersin dan menyebutnya Ong Nam (paman ke lima). Yersin dikenal sebagai dermawan dan humanis. Yersin meninggal di Nha Trang pada 1943. Hingga sekarang makam Yersin di Vietnam masih sering diziarahi. Bakteri Y. pestis dianggap sebagai penyebab berbagai wabah yang terjadi sepanjang sejarah manusia dan telah merenggut nyawa 200 juta jiwa. Salah satu wabah yang dipercaya dikarenakan oleh Y. pestis adalah wabah besar Maut Hitam di Eropa abad ke-14. Sempat terjadi perdebatan apakah betul Y. pestis yang menyebabkan Maut Hitam. Namun, pada Oktober 2010 setelah melakukan penelitian terhadap jasad korban wabah abad ke-14 di pekuburan di Inggris, Prancis, dan Belanda satu tim peneliti internasional memastikan bahwa Y. pestis adalah penyebab Maut Hitam dan wabah-wabah lainnya di Eropa yang terjadi dalam kurun waktu 400 tahun selanjutnya. Saat ini Y. pestis mendapat perhatian besar karena potensinya untuk digunakan dalam terorisme dan peperangan biologis.*** [AKHMAD TAUFIK|PIKIRAN RAKYAT 26052011]

No comments:

Post a Comment