Baru-baru ini AMD memperbarui generasi AMD Fusion Accelerated Processing Unit (APU) dengan seri A. Selain menawarkan kinerja grafis yang renyah, seri A diklaim menyediakan pengalaman bak superkomputer serta daya tahan baterai sampai 10,5 jam.
AMD Fusion APU berteknologi adalah sebuah teknologi prosesor yang menggabungkan antara prosesor umum dengan pemroses geometri tiga dimensi (3D) dan prosesor grafis ke dalam satu chip.
Fusion adalah proyek keroyokan antara AMD dan ATI, yang diakuisisi oleh AMD pada 2006. Untuk Fusion APU seri A, AMD menggabungkan hingga empat inti prosesor x86, prosesor grafis yang mendukung DirectX 11, dan 400 inti Radeon yang mampu memutar video berdefinisi tinggi.
"APU Seri A dari AMD merupakan titik balik bagi AMD dan mungkin juga merupakan perubahan arsitektural industri terbesar sejak penemuan mikroprosesor," kata Rick Bergman, Senior Vice President dan General Manager AMD Products Group.
Melihat peruntukannya, AMD Fusion seri A ditujukan untuk pasar mainstream. Maka pesaing besarnya adalah generasi kedua Intel Core atau yang kerap disebut Sandy Bridge dengan platformnya yang diberi nama Huron River.
Fusion Seri A, yang sebelumnya dikenal dengan nama kode Llano, sedang dalam proses pengiriman dan direncanakan muncul pada lebih dari 150 macam laptop dan komputer meja mulai kuartal kedua 2011.
Salah satu fitur yang menjadi andalannya adalah daya tahan tenaga baterainya. AMD mengklaim Fusion Seri A mampu bertahan sampai 10,5 jam. Daya tahan ini 50 persen lebih tinggi dibanding platform AMD untuk pasar mainstream sebelumnya.
Prosesor ini juga mendukung kemampuan mengelola penggunaan sumber daya kartu grafis ganda, yang terintegrasi dan terpisah (discrete). Ia mampu mengelola penggunaan konsumsi daya pada kedua macam kartu grafis tersebut.
"Daya tahan baterai APU Seri A dari AMD merupakan lompatan besar" kata Chris Cloran, Vice President dan General Manager Client Division AMD.
Tapi, bila menginginkan performa grafis yang lebih mumpuni, Fusion Seri A memiliki fitur Turbo Core Technology. Teknologi ini secara dinamis mengoptimalkan dan meningkatkan kinerja prosesor komputer dan prosesor grafis.
Setiap komputer yang memakai prosesor ini akan mendukung kartu grafis terintegrasi yang berkelas DirectX 11. Namun, bila memakai kartu grafis terpisah dari Radeon, sistem dapat meningkatkan kemampuan grafis sampai 75 persen pada penggunaan kartu grafis secara bersamaan.
Prosesor ini memiliki teknologi AMD VISION Engine, teknologi untuk memperindah konten digital, seperti video, game, dan foto. Membuka situs Internet juga menjadi lebih cepat dengan kinerja HTML5 dan Direct2D yang sudah terakselerasi.
Video akan terlihat begitu nyata dengan teknologi pemutar video dan proses pascaproduksi. Termasuk fitur Steady Videovi, yang didesain untuk menstabilkan pemutaran video, yakni membuat gambar yang bergetar terlihat stabil dan mulus. Steady Video akan bekerja pada konten yang dapat berjalan pada Adobe Flash Plafyer 10.2. Tapi ia tidak diciptakan untuk menghilangkan sambungan gambar, logo, dan judul, atau memperbaiki pemutaran konten.
Prosesor ini juga memiliki kemampuan pengenalan gestur pada antarmukanya, memainkan game 3D dan video Bluray 3D. Adapun kegiatan menyunting, mentransfer, dan melihat konten berdefinisi tinggi ditopang konektivitas terbaru, seperti HDMI1.4a, DisplayPort 1.1, dan USB 3.0, termasuk dukungan multimonitor.
Nah, bicara soal performa komputasinya, AMD mengklaim Fusion Seri A mampu menampilkan perhitungan komputasi hingga 400 gigaflop (floating point operations per second) untuk laptop dan 500 gigaflop untuk komputer meja (desktop).
Kemampuan ini setara dengan superkomputer, meski tak setara superkomputer IBM Roadrunner dengan kecepatan 1,1 petaflop. Tapi yang jelas, Fusion Seri A ini telah mengalahkan superkomputer Hitachi/Tsukuba CP-PACS/2048 di Pusat Komputasi Flsika di Universitas Tsukuba, Jepang, dengan kecepatan komputasi 368,2 gigaflop.*** [KORAN TEMPO 3568]
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)